Harapan dari sebagian besar para pengurus DPD yang hadir
pada perhelatan yang bertajuk “Silaturahmi Nasional" partai Berkarya bersama dewan pembina H. Hutomo Mandala Putra yang berlangsung di balai room gedung
Granadi dibilangan Kuningan Jakarta Selatan 19 Februari 2018 lalu, akhirnya
disambut positif oleh DPP Partai Berkarya.
Rapat Pleno Diperluas yang telah dilaksanakan pada 22
Februari 2018 menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya pelaksanaan
Rapimnas atau Munas yang tinggal menunggu arahan dari ketua dewan pembina
partai Berkarya Hutomo Mandala Putra. Munas merupakan sebuah sikap dan
keputusan yang tegas. Dengan Munas itupula semua keputusan dan kebijakan partai
dapat dilaksanakan dan diputuskan sekaligus ditetapkan sebagai pedoman untuk
mengmbil langkah-langkah strategis terutama dalam rangka menghadapi pemilu sekaligus pemenangan partai.
Munas yang merupakan sarana pengambilan keputusan tertinggi
partai tentunya akan menjadi sebuah penguatan secara legal untuk menjalankan
sekaligus mengembangkan partai Berkarya kedepan menuju kemenangan. Munas juga dapat
dipastikan mampu menepis serta mematahkan asumsi-asumsi dan spekulasi serta
keraguan yang pernah beredar dan berkembang.
Munas yang mengusung agenda utama yaitu memposisikan Hutomo
Mandala Putra sebagai ketua umum partai Berkarya merupakan sebuah langkah maju
dan sangat strategis. Dengan melabelisasi HMP panggilan akrab H. Hutomo Mandala
Putra menjadi ketua umum yang akan diambil keputusannya dalam munas, maka akan
semakin menguatkan posisi DPP Partai Berkarya sebagai pemegang otoritas
tertinggi partai secara hirarki.
Acara yang akan dihadiri oleh hampir 482 dari 514 DPD, 34
DPW serta DPP dan kali pertama dilaksanakan sejak partai ini berdiri 15 juli
2016 lalu, diharapkan akan mampu mendongkrak elektabilitas partai Berkarya
dengan ikon Tomy Suharto tentunya.
Dengan memposisikan HMP menjadi ketua umum partai Berkarya,
jadi mengingatkan kita pada kalimat pendek yang pernah disampaikan oleh sang
ibu partai ini. Seorang ibu yang pernah melahirkan partai Berkarya dengan jiwa
besarnya untuk meletakan kepentingan pribadi demi kepentingan partai secara
nasional ini sesungguhnya pernah terlontar kalimat “Apapun yang kita lakukan saat
ini bahwa ujung-ujungnya partai Berkarya itu adalah Mas Tomy” jelas Hj. Neneng.
A. Tuty pada saat menjawab isyu yang berkembang pasca mundur nya ketua DPW
Partai Berkarya Provinsi Banten Johan Arifin Muba di Rumah Makan Nelayan Kota
Tangerang. (Minggu 16 Mei 2017)
Sikap yang perlu diteladani dari seorang ketua umum sekaligus pendiri partai yang sudah malang melintang dalam berjuang bersama Badarudin Andi Picunang serta jajaran pengurus DPP dan fungsionaris lainnya merupakan salah satu yang menjadikan partai Berkarya sebagai "Partai Pembeda". Partai yang lahir, tumbuh dan berkembang dengan semangat juang dan cinta yang penuh keikhlasan serta ketulusan demi sebuah perubahan akan kembalinya kejayaan indonesia diharapkan mampu meraih simpati rakyat sekaligus memenuhi target 3 besar perolehan suara dengan disiplin yang tinggi serta kerja keras tentunya.
Pemahaman masyarakat yang juga merespon secara positif
tentang kehadiran partai Berkarya yang indentik dengan HMP, juga senada dengan
usulan dan permintaan serta harapan para pengurus DPD partai Berkarya diseluruh
tanah air sebagaimana yang berkembang pada saat berlangsungnya silaturahmi
nasional bersama dewan pembina di Granadi beberapa hari yang lalu.
Seirama dengan apa yang diharapkan oleh para pengurus partai
serta masyarakat indonesia, Hilman Budi juga memiliki pandangan yang sama. Saat
ditemui usai dilaksanakannya rapat pleno diperluas yang membahas tentang
beberapa agenda termasuk munas diantaranya mengatakan “Munas Mutlak harus
segera dilaksanakan dengan agenda utama yaitu memposisikan HMP sebagai ketua
umum. Apalagi undang-undang mensyaratkan bahwa untuk dapat mencalonkan diri
sebagai presiden harus ketua umum partai”.
Karena kita semua sangat menyadari bahwa munas adalah sebuah
mekanisme pengambilan keputusan yang tertinggi. Baik dalam menentukan ketua umum
partai maupun menentukan serta memutuskan ketetapan-ketetapan organisasi yang
legitimasinya dapat dipertanggungjawabkan untuk menguatkan semua kebijakan yang
akan dijadikan pedoman dalam menjalankan sekaligus mengembangkan partai
kedepan. Terlebih pemilu sudah didepan mata. Diputuskannya HMP sebagai ketua
umum partai Berkarya tentunya semua berharap agar dapat menjadi perekat
sekaligus meningkatkan elektabilitas partai Berkarya yang sudah siap berlaga
pada kontestasi akbar pada pemilu 2019 yang akan datang. Semoga...!!! (BJP_Bang Jalih Pitoeng)