(Aldy Mutalik - AB. Julianto - Elhan Zakaria) |
Jakarta 28 Oktober 2021 – Dalam rangka memperingati semangat sumpah pemuda 28 Oktober, AB. Julianto, Elhan Zakaria, dan Aldi Mutalik, gelar pertemuan darurat di Salemba Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut difokuskan terhadap pembedahan PermenKP No.17 Tahun 2021 untuk budidaya Lobster, Kepiting, dan Rajungan.
Semenjak Elhan Zakaria menjadi Sekretaris Jenderal perhimpunan
Petani (Penyangga Tatanan Negara Indonesia) dibawah komando Mayjen TNI Purn.
Tatang Zaenudin Presiden Tani Indonesia , dia bersikeras berkolaborasi dengan
berbagai pihak, baik pihak pengusaha lokal, investor, dan para ahli untuk
mewujudkan Ekonomi Rakyat yang Pro Rakyat. Maka dari itu tidak heran jika
beberapa rekan lama yang sama sama bergerak di bidang pertanian, nelayan, dan
peternakan kembali berkumpul dan membuat satu bahasan program yang bisa
dijalankan oleh para kelompok tani, atau kelompok usaha bersama.
AB Julianto menjelaskan ke redaktur tentang persyaratan “kelompok usaha
bersama harus memiliki NIB yang terdaftar
di OSS, setelah itu mereka ke notaris untuk di sah kan terlebih dahulu, lalu
komunikasikan dengan DKP di daerah setempat untuk mendapatkan quota. Biasanya
dari KKP akan didatangkan para ahli untuk sosialisasi program nya terlebihdahulu”
tegasnya. AB Julianto menambahkan “perlu diketahui permenKP No.17 sendiri adalah
revisi dari permenKP. No 12, bukan hanya pada ketentuan atau aturan panen benur. Namun
juga dititikberatkan pada zonasi budidaya, dan yang disebut Zona 1 adalah lingkar pesisir pulau jawa yang cocok untuk benur muda 0 – 5 gram,
Zona 2 benur seberat 5 gram – 50 gram di pesisir Sumatra, dan diatas 100 gram benur lobster
dikembangkan di Indonesia timur. Laut Indonesia timur sangat cocok untuk
penggemukan mungkin karena ada sesuatu hal yang saya belum faham kenapa
Indonesia Timur menjadi zona terbaik, namun yang bisa saya jelaskan kalau diatas
100 gram benur itu bisa tumbuh cepat dan bagus di zona 3 indonesia timur” pungkasnya.
Sementara Aldy mutalik sendiri membantu peternak daerah untuk
menjual hasil ternaknya di ibu kota, berbagai daging seperti daging kambing, kerbau
dan sapi dia jual di beberapa pasar Jabodetabek. Selebihnya Aldy Kerjasama dengan
pemilik lahan di berbagai daerah seperti di Cilacap dan Brebes untuk budidaya
pisang California dan palawija, semua hasil panen untuk pemenuhan Export dan
kebutuhan Pasar Jabodetabek.
Elhan Zakaria, AB Julianto, dan Aldy Mutalik sepakat untuk
kembangkan usaha pertanian, peternakan, dan perikanan ini dengan membangun
koneksi bersama para putra daerah, agar ketiga zonasi tersebut yang ditentukan
dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.) di Wilayah Negara Republik Indonesia. bisa berjalan optimal. Elhan Zakaria mengajak
para pengusaha lokal Indonesia untuk menjadi Bapak asuh atau pembimbing Budidaya
Lobster “saya berharap ada putra putri Indonesia yang mau menjadi Bapak asuh
atau Ibu Asuh untuk Penggerak Budidaya Lobster ini, toh kami hanya menjalankan usaha
ini berdasarkan Permen KP, tapi ada pola untuk threed party bisa dilakukan gotong
royong membangun ekosistem budidaya lobster ini dengan munculnya Bapak/Ibu asuh yang banyak
diberbagai derah”, pungkasnya.